Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 16 Desember 2014

terlalu mengagumi


Jujur, saya bukan tipikal orang yang ingin dikagumi oleh banyak orang. Saya tipikal pengagum. Saya kagum dengan banyak tipe manusia. Mulai dari Sabang sampai Merauke, pasti ada satu orang di setiap daerahnya yang saya kagumi. Setiap manusia itu unik. Sudut pandangnya… Pola pikirnya… Tindakannya… Rasa kemanusiaannya… Kepribadiannya… Entahlah. Saya begitu tertarik dengan semua itu. Saya tertarik dengan manusia-manusia hebat. Manusia yang mampu mengkombinasikan hal-hal yang saya sebutkan sebelumnya, menjadi suatu hal yang unik, suatu hal yang kuat.
Saya memiliki banyak teman, banyak kenalan… yang menurut saya, mereka semua memang hebat. Mereka unik. Mereka memiliki sebuah kelebihan yang mampu membawa mereka munuju the surface of life. Karena itulah, saya selalu mengungkapkan kepada mereka tentang kehebatan mereka sendiri. Saya senang bisa berkenalan dengan mereka, bercengkrama dengan mereka, atau bahkan berfoto dengan mereka. Rasanya senang sekali. Mereka berbeda. Iya, mereka berbeda dengan saya. I’m nothing.
Sampai ada salah seorang kakak saya yang menampar saya secara tidak langsung pada pesan Facebook.
"Kamu terlalu banyak kagum sama orang lain, padahal kamu sendiri setara sama yang kamu kagumin."
Jleb.
Saya akui, beliau memang benar. Saya terlalu banyak kagum dengan orang lain, sampai-sampai saya lupa akan kelebihan yang saya punya.
Saya jadi ingat bahwa Allah telah menegaskan kita untuk tidak melampaui batas. Iya benar, sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik.
Saya terlalu berlebihan mengagumi orang. Saya terlalu banyak mengagumi kelebihan mereka. Sehingga titik kefokusan saya beralih kepada mereka semua, mereka yang menurut saya memang hebat. Hebat dalam artian luas. 
Saya melupakan kelebihan saya sendiri. Saya lupa bahwa… setiap pribadi itu unik. Setiap manusia memiliki keunikan, kemampuan dan kelebihannya masing-masing. Termasuk kamu. Termasuk saya. Kita semua termasuk ke dalam deretan orang-orang hebat loh. Semuanya, tanpa terkecuali.
Saya sudah melupakan hal yang fatal.
So, mulai dari sekarang… jadikan bahan mengagumimu sebagai bahan introspeksi diri. Mari kita fokus terhadap potensi dan kemampuan yang kita punya. Ingat, setiap manusia itu berbeda. Allah always with you, guys.

0 komentar:

 
Zacheela Dot Com
Zacheela Dot Com
Zacheela Dot Com